Selasa, 13 Februari 2018

PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR HUBUNGAN SERI

PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIK
PERCOBAAN KE III
PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR HUBUNGAN SERI
D:\ELIN 2015\Teamo\KOMPONEN LISTRIK\1-1-pens.jpg

Dosen :
Asisten Dosen :
Nama :
Kelas :
NRP :
Departemen Teknik Elektro
Program Studi Teknik Elektro Industri
2016

I. TUJUAN
Mempelajari hubungan antara nilai kapasitansi dari kapasitor plat sejajar dengan variasi isi ruangan diantara kedua plat. Dengan menempatkan dielektrik tertentu yang disusun secara seri diantara plat, maka dapat ditentukan nilai kapasitansi kapasitor plat sejajar hubungan seri.



II. TEORI
Pada gambar diatas, dua buah kapasitor dihubungkan seri antara titik a dan b, pada beda potensial yang konstan, Vab. Dalam hubungan ini, kedua kapasitor selalu mempunyai muatan yang sama, Q. Oleh karena itu, untuk hubungan seri, besar muatan pada semua plat adalah sama
Dengan mengacu kembali pada gambar di atas, didapat:
Vab=Vac+Vcb=QCac+QCcb
Kapasitansi ekivalen Cab dari kombinasi seri diperlihatkan pada gambar diatas, sehingga:
VabQ=1Cac+1Ccb=1Cab
Aplikasi dari rumusan hubungan seri kapasitor yang diaplikasikan pada kapasitor plat sejajar, yang mempunyai dua buah pelat konduktor dengan luas A (m2). Dipisahkan sejauh d (m), berisi dua buah bahan dielektrik dengan permitivitas relative εr1 dan εr2, dengan tebal masing-masing d1 dan d2. Nilai kapasitansi dari kapasitor tersebut adalah sama dengan penjumlahan seri dari masing-masing kapasitor dengan luas A (m2) dengan jarak d1 dan d2 dan dengan bahan dielektrik εr1 dan εr2.



III. PERALATAN YANG DIPAKAI

1. Kapasitor plat sejajar 1

2. Plat alumunium dengan tebal 2 mm 1

3. Plat hard vinyk chlorida dengan tebal 2 mm dan 1 mm 1

4. Plat kaca dengan tebal 2 mm 1

5. Capacity meter 1





IV. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN




V. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

1. Susunlah kapasitor plat sejajar dengan jarak plat, d = 2 mm. Kosongkan ruang diantara kedua plat (ruang diantara kedua plat berisi udara), kemudian dengan menggunakan capacity meter ukurlah nilai kapasitansi, dan catat pada tabel.


2. Dengan jarak antar plat tetap (d = 2mm), isilah ruang diantara kedua plat tersebut dengan plat kaca tebal 2 mm, kemudian ukurlah nilai kapasitansi dan catat pada tabel.


3. Ulangi langkah (2), gantilah plat kaca dengan plat vinyl chlorida, tebal yang sama.


4. Susunlah kapasitor plat sejajajr dengan jarak antar pelat, d=4 mm. Isilah ruang diantara kedua plat tersebut dengan plat kaca tebal 2 mm (ruang diantara kedua plat berisi kaca setebal 2 mm). Kemudian ukurlah nilai kapasitansi dan catat pada tabel.


5. Ulangi langkah (4), gantilah plat kaca dengan plat vinyl chloride, tebal yang sama.


6. Dengan jarak antar plat tetap, d=4mm, isilah ryang diantara kedua plat tersebut dengan plat kaca tebal 2 mm dan plat vinyl chloride tebal 2 mm, kemudian ukurlah nilai kapasitansi dan catat pada tabel.


7. Dengan persamaan-persamaan dan data-data yang ada, hitunglah nilai kapasitansi untuk langkah (1) sampai dengan (3), kemudian catat pada tabel.


8. Kapasitor yang dihasilkan pada langkah (4), merupakan hubungan seri dari kapasitor pada langkah (1) dan (2). Dari hasil perhitungan pada langkah (1) dan (2), dan dengan persamaan hubungan seri untuk kapasitor, hitung nilai kapasitansi totalnya dan catat pada tabel.


9. Kapasitor yang dihasilkan pada langkah (5), merupakan hubungan seri dari kapasitor pada langkah (1) dan (3). Dari hasil perhitungan pada langkah (1) dan (3), hitunglah nilai kapasitansi totalnya dan catat pada tabel.


10. Kapasitor yang dihasilkan pada langkah (6), merupakan hubungan seri dari kapasitor pada langkah (2) dan (3). Dari hasil perhitungan pada langkah (2) dan (3), hitunglah nilai kapasitansi totalnya dan catat pada tabel.


11. Bandingkan hasil perhitungan dan pengukuran pada tabel percobaan, dan beri kesimpulan.



VI. DATA HASIL PERCOBAAN

NO
LANGKAH PRCOBAAN
HASIL PERHITUNGAN KAPASITANSI, C (μF)
HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI, C (μF)
%ERROR
1
Udara 2 mm
0,00019935
0,00068
24,108%
2
Kaca 2 mm
0,000351653
0,0018
48,81%
3
Vinyl chlorida 2 mm
0,000263839
0,00074
180,47%
4
Kaca + udara 2 mm
0,000254082
0,00058
128,27%
5
Vinyl + udara 2 mm
0,000226689
0,00054
120,56%
6
Vinyl + kaca 2 mm
0,000301384
0,00062
99,08%

PERHITUNGAN

1. UDARA 2 mm
  • C=8,86×10-6(1×0,092×10-3)=0,0003987μF 
  • Cseri=Cudara×CudaraCudara+Cudara=0,0003987×0,00039870,0003987+0,0003987=0,00019935μF 
2. KACA 2 mm
  • C=8,86×10-6(1,764×0,092×10-3)=0,0007033068μF 
  • Cseri=Ckaca×CkacaCkaca+Ckaca=0,0007033068×0,00070330680,0007033068+0,0007033068=0,000351653μF

3. VINYL CHLORIDA 2 mm

  • C=8,86×10-6(1,3235×0,092×10-3)=0,0005276479μF 
  • Cseri=Cvinyl×CvinylCvinyl+Cvinyl=0,0005276479×0,00052764790,0005276479+0,0005276479=0,000263839μF

4. KACA + UDARA 2 mm

  • Cseri=Ckaca×CudaraCkaca+Cudara=0,0007033068×0,00039870,0007033068+0,0003987=0,000254082μF 
5. VINYL + UDARA 2 mm
  • Cseri=Cvinyl×CudaraCvinyl+Cudara=0,0005276479×0,00039870,0005276479+0,0003987=0,000226689 μF
6. KACA + VINYL 2 mm

  • Cseri=Cvinyl×CkacaCvinyl+Ckaca=0,0005276479×0,00070330680,0005276479+0,0007033068=0,000301384 μF

VII. ANALISIS DATA

Pada percobaan ini, kelompok kami akan melakukan percobaan tentang pengukuran kapasitor pelat sejajar hubungan seri. Peralatan yang digunakan dalam percobaan antara lain kapasitor plat sejajar, plat aluminium (dengan tebal 2 mm), plat hard vinyl chlorida (dengan tebal 2 mm dan 1 mm), plat kaca (denga tebal 2 mm), dan capacity meter. Pertama, rangkailah peralatan seperti pada gambar rangkaian percobaan. Setelah itu, susunlah kapasitor plat sejajar dengan jarak plat d=2 mm. Kosongkan ruang diantara kedua plat (ruang diantara kedua plat berisi udara), kemudian dengan menggunakan capacity meter ukurlah nilai kapasitansi. Catatlah data pada hasil pengukuran kapasitansi udara 2 mm. Sehingga diperoleh nilai kapasitansi udara 2 mm sebesar 0,0005 μF. Kemudian hitung secara teoritis dengan menggunakan rumus :C=8,86×10-6(0,0910-3)=0,0003987μF. Jadi,
Cseri=Cudara×CudaraCudara+Cudara=0,0003987×0,00039870,0003987+0,0003987=0,00019935μF
Setelah itu dengan jarak plat tetap (d=2 mm), isilah ruang diantara kedua plat tersebut dengan plat kaca tebal 2 mm, kemudian ukurlah nilai kapasitansi. Catatlah data pada hasil pengukuran kapasitansi kaca 2 mm sebesar 0,0013μF. Kemudian hitung secara teoritis dengan menggunakan rumus :
C=8,86×10-6(1,764×0,0910-3)=0,0007033068μF
Cseri=Ckaca×CkacaCkaca+Ckaca=0,0007033068×0,00070330680,0007033068+0,0007033068=0,000351653μF

Ukur juga presentase error dengan menggunakan rumus :
%error=|Hasil perhitungan kapasitansi C(μF)-Hasil pengukuran kapasitansiC(μF)Hasil perhitungan kapasitansi C(μF)|×100%
Setelah itu gantilah plat kaca dengan hard vinyl chlorida dengan tebal yang sama. Catatlah data pada hasil pengukuran kapasitansi vinyl chlorida 2 mm sebesar 0,00079μF. Kemudian hitung secara teoritis dengan menggunakan rumus :
C=8,86×10-6(1,3235×0,0910-3)=0,0005276479μF
Cseri=Cvinyl×CvinylCvinyl+Cvinyl=0,0005276479×0,00052764790,0005276479+0,0005276479=0,000263839μF
Setelah itu susunlah kapasitor plat sejajar dengan jarak antar plat, d=4mm. Isilah ruang diantara kedua plat tersebut dengan plat kaca tebal 2 mm (ruang diantara kedua plat berisi kaca setebal 2 mm). Kapasitor ini merupakan hubungan seri dari kapasitor pada udara dan kaca. Catatlah data pada hasil pengukuran kapasitansi seri (udara dan kaca) 2 mm sebesar 0,00039μF. Kemudian hitung secara teoritis dengan menggunakan rumus :
Cseri=Ckaca×CudaraCkaca+Cudara=0,0007033068×0,00039870,0007033068+0,0003987=0,000254082μF
Kemudian gantilah plat kaca dengan plat hard vinyl chlorida, tebal yang sama. Kapasitor ini merupakan hubungan seri dari kapasitor pada udara dan vinyl chlorida. Catatlah data pada hasil pengukuran kapasitansi seri (udara dan vinyl chlorida) 2 mm sebesar 0,00038 μF. Kemudian hitung secara teoritis dengan menggunakan rumus :
Cseri=Cvinyl×CudaraCvinyl+Cudara=0,0005276479×0,00039870,0005276479+0,0003987=0,000226689 μF
Dengan jarak antar plat tetap, d=4 mm, isilah ruang diantara kedua plat tersebut dengan plat kaca tebal 2 mm dan plat hard vinyl chlorida tebal 2 mm. Kapasitor ini merupakan hubungan seri dari kapasitor pada kaca dan vinyl chlorida. Catatlah data pada hasil pengukuran kapasitansi seri (kaca dan vinyl chlorida) 2 mm sebesar 0,000362448 μF. Kemudian hitung secara teoritis dengan menggunakan rumus :


Cseri=Cvinyl×CkacaCvinyl+Ckaca=0,0005276479×0,00070330680,0005276479+0,0007033068=0,000301384 μF

Dari data yang diperoleh diatas, terlihat bahwa nilai kapasitansi seri (kaca+kaca) 2 mm merupakan nilai kapasitansi seri terbesar jika dibandingkan dengan nilai kapasitansi seri (udara+udara) 2 mm dan (vinyl+vinyl) 2 mm. Hal ini dikarenakan nilai dari permitivitas relatif dari kaca terbesar diantara udara dan vinyl chlorida. Dan dari data yang diperoleh diatas, terlihat bahwa nilai kapasitansi seri (kaca+vinyl) merupakan nilai kapasitansi seri terbesar jika dibandingkan dengan nilai kapasiansi seri (kaca+udara) dan (vinyl+udara). Hal ini karena nilai dari permitivitas relatif dari kaca adalah terbesar pertama dan nilai dari permitivitas relatif dari vinyl adalah terbesar kedua, sedangkan nilai dari permitivitas relatif dari udara adalah terbesar ketiga. Oleh karena itu, nilai dari kapasitansi seri (kaca+vinyl) adalah nilai kapasitansi terbesar daripada yang lainnya.

VIII. KESIMPULAN

1. Nilai kapasitansi kapasitor plat sejajar bergantung pada luas plat yang berhadapan, jarak antar plat, dan bahan dielektrik ruang antar plat.

2. Nilai kapasitansi kapasitor pelat sejajar berbanding lurus dengan luas plat yang berhadapan serta berbanding terbalik dengan jarak antar plat. 

3. Nilai kapasitansi terbesar yaitu dengan menggunakan bahan dielektrik kaca karena kaca memiliki nilai permitivitas relatif tertinggi dibandingkan dengan udara dan vinyl chlorida.




DOWNLOAD FILE ASLI DISINI
SEMOGA BERGUNA SEBAGAI REFERENSI 

Senin, 12 Februari 2018

PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR DAN PERMITIVITAS RELATIF

PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK
PERCOBAAN KE II
PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR DAN PERMITIVITAS RELATIF


 Hasil gambar untuk logo politeknik elektronika negeri surabaya











Dosen                          : Mochammad Machmud Rifadil,ST.MT.
Asisten Dosen             : Hariyono Amd
Nama                           : Mohammad Agung Dirmawan
Kelas                           : 1 D4 Elektro Industri A
NRP                            : 1310161024


Departemen Teknik Elektro
Program Studi Teknik Elektro Industri
2016



 DOWNLOAD FILE LENGKAP DISINI
I.              TUJUAN
Mempelajari hubungan antara nilai kapasitansi dari kapasitor pelat sejajar dengan variasi isi ruangan diantara kedua pelat. Dengan mengosongkan ruangan diantara kedua pelat (ruang diantara kedua pelat berisi udara) sebagai acuan, dapat ditentuan nilai permittivitas relative dari bahan dielektrik pengisi ruangan diantara ke dua pelat.
II.           TEORI
Kapasitor pelat sejajar mempunyai dua buah pelat konduktor dengan luas A (m2), yang dipisahkan sejauh d(m). Apabila ruangan diantara kedua pelat tersebut adalah bahan dielektrik dengan permittivitas relative, . Maka nilai kapasitansi dari apasitor tersebut adalah:
)           (                                                                                       (2.1)
            Apabila luas permukaan pelat konduktor yang berhadapan (A) bertambah besar, maka nilai kapasitansinya juga akan bertambah besar, karena nilai kapasitansi berbanding lurus dengan luas permukaan pelat konduktor.
Kapasitansi C (
 





                                                Luaspelat, A (m2)
Kapasitansi C(
            Sebaliknya, jika jarak antar pelat konduktor bertambah besar, maka nilai kapasitansinya akan mengecil karena nilai kapasitansi berbanding terbalik dengan luas permukaan pelat konduktor.



 


                                                Jarakantarpelat, d (m)
                Udara mempunyai nilai permittivitas relative  = 1,0006, sedangkan nilai permittivitas relative  dari beberapa bahan dielektrik diperlihatkan pada tabel.
Bahan Dielektrik
Permittivitas Relative ( )
Mika
6 - 8
KaretAlam
2,7 - 4
Ebonit
2,7 - 2,9
Kertas
2 - 2,5
Parafin
1,9 - 2,4
Air
80
Amonia
21 - 23
Bahan Dielektrik
Permittivitas Relative ( )
Udara
1,0006
Oksigen
1,0005
Keramik
5 - 7
Gelas/Kaca
3,5 - 9
Polyethylene
2,2 - 2,4
Polystyrene
2,5 - 2,7
Vinyl Chlorida
2,3 - 3,1

III.        PERALATAN YANG DIPAKAI
1.      Capacity meter (SHIMADZU, PPC3, 361-48344 CM-3)                                          1
2.      Kapasitor pelat sejajar (SHIMADZU, PPC3, 361-48346)                                         1
3.      Pelat kaca (2mm)                                                                                                        1
4.      Pelat vinyl chloride (2mm dan 1mm)                                                                          1
5.      Kabel penghubung                                                                                                      2

IV.        GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN









V.           LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1.             Siapkan alat
2.             Hitung nilai %error J dengan rumus
VI.        DATA HASIL PERCOBAAN
A.    TABEL 1 DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI LUAS PLAT YANG BERHADAPAN
BAHAN DIELEKTRIK RUANG ANTAR PLAT
LUAS PERMUAKAAN PLAT YANG BERHADAPAN (m2)
HASIL PERHITUNGAN KAPSITANSI, C (μF)
HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI, C (μF)
RANGE
UDARA
0,09
0,0003987
0,0014
0,01
0,075
0,0003325
0,00052
0,001
0,06
0,0002658
0,00046
0,001
0,045
0,000199335
0,00042
0,001
0,03
0,0001329
0,00036
0,001
0,015
0,0006645
0,00022
0,001
0,003
0,0001329
0,00006
0,001
KACA
0,09
0,00045
0,0016
0,01
0,075
0,00076
0,0012
0,01
0,06
0,00046
0,0008
0,01
0,045
0,00028
0,0006
0,01
0,03
0,00014
0,0004
0,01
0,015
0,00006
0,0002
0,01
0,003
0,0000022
 0,00001
0,001
VINYL CHLORIDA
0,09
0,000273
0,00096
0,01
0,075
0,00053
0,00084
0,001
0,06
0,00039
0,00068
0,001
0,045
0,000237
0,0005
0,001
0,03
0,000132
0,00036
0,001
0,015
0,00006
0,0002
0,001
0,003
0,00001772
0,00008
0,001


B.     TABEL 2 DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI FUNGSI JARAK ANTAR PLAT
JARAK ANTAR PLAT d (mm)
HASIL PERHITUNGAN KAPASITANSI, C (μF)
HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI, C (μF)
RANGE
1
0,0007974
0,0014
0,01
2
0,0003987
0,00084
0,001
3
0,0002658
0,00042
0,001
4
0,00019935
0,0003
0,001


C.    TABEL 3 DATA HASIL PENGUKURAN PERMITIVITAS RELATIF (Ɛr) BAHAN DIELEKTRIK
BAHAN DIELEKTRIK RUANG ANTAR PLAT
HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI, C (μF)
PERMITIVITAS RELATIF (Ɛr)
UDARA
0,00068
1
KACA
0,0012
1,7647
VINYL CHLORIDA
0,0009
1,3235

D.     PERHITUNGAN DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI LUAS PLAT YANG BERHADAPAN
1.      UDARA (Ɛr pengukuran=1)è
Ø
Ø
Ø
Ø
Ø
Ø
Ø
2.      KACA (
Ø
Ø
Ø
Ø
Ø
Ø
Ø

3.      VINYL CHLORIDA (
Ø
Ø
Ø
Ø
Ø
Ø
Ø
E.     PERHITUNGAN DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI FUNGSI JARAK ANTAR PLAT
Ɛr pengukuran udara = 1
Ø d=1 mmè
Ø d=2mmè
Ø d=3mmè
Ø d=4mmè

F.        PERHITUNGAN DATA HASIL PENGUKURAN PERMITIVITAS RELATIF (Ɛr) BAHAN DIELEKTRIK
Ø
Ø
Ø
G.    PERHITUNGAN UNTUK MENCARI PRESENTASE ERROR
RUMUS:
Ø d=1mmè
Ø d=2mmè
Ø d=3mmè
Ø d=4mmè
VII.     ANALISIS DATA
Pada percobaan ini berjudul pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif. Peralatan yang digunakan dalam percobaan antara lain capacity meter yang digunakan untuk mengukur kapasitansi, kapasitor pelat sejajar, pelat kaca (2 mm), pelat vinyl chlorida (2 mm) serta kabel penghubung. Pelat kaca dan vinyl chloride digunakan sebgai media pembatas atau penghalang. Kabel penghubuung dugunakan untuk menghubungkan plat denan capacity meter. Pertama, hubungkan capacity meter ke jala-jala. Pada percobaan yang pertama, kelompok kami akan melakukan pengkuran kapasitansi sebagai luas pelat yang berhadapan. Pertama, susunlah kapasitor pelat sejajar dengan jarak antar pelat d=2mm serta kosongkan ruang diantara 2 pelat tersebut (ruang diantara kedua plat berisi udara). Secara berangsur, tariklah pelat konduktor yang dapat digerakkan setiap 5 cm (7x pengukuran). Kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Berikut adalah hasil pengukuran kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar pelat yaitu udara :
1.      Luas 0,09 m2            = 0,0014 μF
2.      Luas 0,075 m2          = 0,00052 μF
3.      Luas 0,06 m2            = 0,00046 μF
4.      Luas 0,045 m2          = 0,00042 μF
5.      Luas 0,03 m2            = 0,00036 μF
6.      Luas 0,015 m2          = 0,00022 μF
7.      Luas 0,003 m2          = 0,00006 μF
Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan. Seperti contoh di bawah ini :
Ɛr pengukuran udara = 1
Luas 0,09 m2è
Sehingga diperoleh presentase error sebesar :
Setelah itu isi ruang diantara kedua pelat dengan kaca dengan tebal 2 mm dengan mengulangi langkah-langkah diatas. Ɛr pengkuran kaca diperoleh dari :
Berikut dalah hasil pengkuran kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu kaca:
1.      Luas 0,09 m2            = 0,0016 μF
2.      Luas 0,075 m2          = 0,0012 μF
3.      Luas 0,06 m2            = 0,0008 μF
4.      Luas 0,045 m2          = 0,0006 μF
5.      Luas 0,03 m2            = 0,0004 μF
6.      Luas 0,015 m2          = 0,0002 μF
7.      Luas 0,003 m2          = 0,00001 μF
Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan dengan rumus  di bawah ini :
Luas 0,09 m2è
Setelah itu ganti pelat kaca 2 mm dengan pelat vinyl chlorida dengan mengulangi langkah-langkah diatas. Ɛr pengukuran vinyl chlorida diperoleh dari :
Berikut adalah hasil pengukuran kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu vinyl chlorida :
1.      Luas 0,09 m2            = 0,00096 μF
2.      Luas 0,075 m2          = 0,00084 μF
3.      Luas 0,06 m2            = 0,00068 μF
4.      Luas 0,045 m2          = 0,0005 μF
5.      Luas 0,03 m2            = 0,00036 μF
6.      Luas 0,015 m2          = 0,0002 μF
7.      Luas 0,003 m2          = 0,00008 μF
Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan dengan rumus di bawah ini :
Luas 0,09 m2è
 Dari data yang diperoleh diatas, terlihat bahwa semakin kecil luas permukaan plat yang berhadapan, maka semakin kecil pula nilai kapasiatansinya. Dari data diatas, juga terlihat bahwa nilai dari kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu kaca memiliki nilai kapasitansi terbesar dibandingkan dengan vinyl chlorida dan udara. Hal ini dikarenakan nilai permitivitas relatif  dari kaca adalah yang paling besar daripada nilai permitivitas relatif dari udara dan vinyl chlorida.
Pada percobaan kedua, kelompok kami akan melakukan percobaan tentang kapasitansi sebagai fungsi jarak antar pelat. Pertama, susun kapasitor pelat sejajar dengan jarak antar plat d=1 mm dan kosongkan ruang diantara kedua plat (ruang diantara kedua plat berisi udara), kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Setelah itu ukur juga nilai kapasitansi dengan mengubah jarak antar plat menjadi 2 mm, 3 mm, serta 4 mm. Sehingga dapat diperoleh data hasil pengukuran kapasitansi sebagai fungsi jarak antar plat :
1.      d=1 mm è 0,0007974 μF
2.      d=2 mm è 0,0003984 μF
3.      d=3 mm è 0,0002658 μF
4.      d=4 mm è 0,00019935 μF
Dari data yang diperoleh  di atas, terlihat bahwa semakin besar jarak anatar 2 plat, maka semakin kecil nilai kapasitansinya dengan bahan dielektrik yang sama.
            Pada percobaan ketiga, kelompok kami akan melakukan percobaan tentang permitivitas relatif (Ɛr) bahan dielektrik. Pertama, susun kapasitor pelat sejajar dengan jarak antar plat d=2 mm dan kosongkan ruang diantara kedua plat (ruang diantara kedua plat berisi udara), kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Dengan jarak antar plat (d=2 mm). Isilah ruang diantara kedua plat dengan kaca d=2mm kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Setelah itu ulangi langkah diatas dengan mengganti pelat kaca dengan vinyl chlorida d=2 mm kemudian ukur nilai kapsitansi serta catat pada tabel.
VIII.  KESIMPULAN
1.             Nilai kapasitansi kapasitor plat sejajar bergantung pada luas plat yang berhadapan, jarak antar plat, dan bahan dielektrik ruang antar plat.
2.             Nilai kapasitansi kapasitor pelat sejajar berbanding lurus dengan luas plat yang berhadapan serta berbanding terbalik dengan jarak antar plat.
3.             Nilai kapasitansi terbesar yaitu dengan menggunakan bahan dielektrik kaca karena kaca memiliki nilai permitivitas relatif tertinggi dibandingkan dengan udara dan vinyl chlorida.







 DOWNLOAD FILE LENGKAP DISINI
DOWNLOAD FILE LENGKAP DISINI














LAMPIRAN-LAMPIRAN