PERCOBAAN
KE I
EFEK
PANAS DARI ARUS LISTRIK (KALORIMETER)
Dosen : Mochammad Machmud
Rifadil,ST.MT.
Asisten Dosen : Hariyono Amd
Nama : Mohammad Agung Dirmawan
Kelas : 1 D4 Elektro Industri A
NRP : 1310161024
Departemen
Teknik Elektro
Program
Studi Teknik Elektro Industri
2016
DOWNLOAD FILE LENGKAP disini
I.
TUJUAN
Mempelajari efek panas karena arus listrik dan menentukan
kesetaraan kkal (kilo kalori) per jam yang sama dengan daya listrik, yang
selanjutnya dapat dibuktikan atau dicari nilai-nilai konstanta.
II.
TEORI
Pada fenomena tentang pertukaran kalor/panas dan kalorimeter,
diperoleh kesimpulan bahwa 1 kkal adalah merupakan energi yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg air sebesar 10C.
Satuan daya dinyatakan dalam watt, baik untuk daya mekanik maupun
listrik. Sedangkan hubungan antara satuan daya dan energi adalah:
1 joule/detik = 1 watt
Dalam besaran listrik
1 volt x 1 ampere = 1 watt (1.1)
Atau rumusan daya listrik (P) adalah
P = V x I = I2R (watt) (1.2)
Daya merupakan energi per-satuan waktu, sehingga energi listrik
dapat dinyatakan dengan
W = P.t = V.I.t = I2R.t (joule) (1.3)
Dimana:
W = kerja (energi), Joule
I = Arus, Ampere
R = resistansi, Ohm
T = waktu, detik
Pada percobaan ini sebelum koil pemanas listrik dicelupkan ke dalam
air dengan massa yang telah diketahui, dalam sebuah kalorimeter. Dengan
menganggap bahwa semua panas yang ditimbulkan oleh resistansi koil dipindahkan
ke air, dan tidak ada rugi-rugi kalor, baik dari kalorimeter maupun yang menuju
ke kalorimeter. Persamaan kapasitas kalor dari keadaan tersebut dapat ditulis
sebagai berikut:
Q = (mair Cair
+ mbej Cbej) (Tf – Tc) (kalor) (1.3)
Dimana:
Q = kalor, kal
mair =
massa air, kg
Cair = massa
bejana bagian dalam kalorimeter, kg
mbej = kalor
jenis air, 1000 kal/kg0C
Cbej = kalor
jenis bejana, 0,57 kal/g 0C
Tf =
temperatur air dan kalorimeter sesudah dipanasakan, 0C
Tc =
temperatur air dan kalorimeter sebelum dipanaskan, 0C
Yang perlu diingat, bahwa hubungan dasar antara panas dan energi
ditunjukkan dengan persamaan joule sebagai berikut :
W = J.Q (Joule)
Dimana:
JQ = I2.R.t
Atau
J
KALORIMETER
Suatu
kalorimeter adalah bejana penyimpanan yang terisolasi, yang dilengkapi dengan
pengaduk dan sebuah pengukur suhu ( termometer ). Pada waktu dilakukan
percobaan, bajana tersebut dikelilingi ruang kedap udara. Bentuk lainnya adalah
bejana yang terbuat dari plastik. Plastik merupakan isolator yang baik dimana
panas tidak dapat menembus lebih jauh melalui dinding-dindingnya. Dengan
demikian panas yang hilang hanya sedikit dan dapat diabaikan.
Bila menggunakan kalorimeter dengan bejana
metal, bejana dalam akan menambah atau mengurangi energi sebagaimana halnya
dengan perubahan mengatur ruang. Ruang kedap udara menahan rugi-rugi ke bejana
bagian luar, sehingga memungkinkan percobaan dilakukan dengan relatif cepat.
Dalam menggunakan kalorimeter, perlu diperiksa panas yang hilang ataupun
diterima oleh kalorimeter. Hal ini dilakukan dengan mengetahui konstanta
kalorimeter, yaitu ratio antara perubahan energi dalam kalorimeter dan
perubahan temperatur yang dinyatakan dalam kal/0C, namun pada buku
manual peralatan kalorimeter biasanya sudah terdapat catatan mengenai kalor
jenisnya.
III.
PERALATAN
YANG DIPAKAI
1.
Kalorimeter
1
2.
DC power
supply (kikusui, Model PAB 18-4.5) 1
3.
DC
amperemeter 1
4.
DC
voltmeter 1
5.
Termometer 1
6.
Kabel
penghubung 5
7.
Timbangan
pegas 1
8.
Timer 1
9.
Pengaduk
tembaga 1
IV.
GAMBAR
RANGKAIAN PERCOBAAN
V.
LANGKAH-LANGKAH
PERCOBAAN
1.
Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan.
2.
Periksalah
alat dan bahan tersebut, usahakan dalam keadaan atau kondisi yang baik.
3.
Timbang
kalorimeter kosong yang telah dilepas tutupnya.
4.
Timbang
kalorimeter kosong yang telah dipasang tutupnya.
5.
Isi
kalorimeter dengan air sampai batas terminal kalorimeter.
6.
Tutup
kalorimeter, timbang kembali dengan timbangan pegas.
7.
Ukur
suhu air dalam kalorimeter sebelum dirangkai dengan termometer, catat pada suhu
sebelum dipanaskan( Tc).
8.
Buatlah
rangkaian seperti pada gambar, dengan termometer yang telah dipasang pada
kalorimeter.
9.
Posisikan
DC power supply dalam keadaan on.
10.
Atur
amperemeter hingga arusnya 1,5 A dengan mengatur DC power supply.
11.
Matikan
terlebih dahulu DC power supply.
12.
Siapkan
timer atau stopwatch, kemudian nyalakan DC power supply bersamaan dengan
dimulainya stopwatch, kemudian ukur dan catat suhunya tiap menit hingga 10
menit.
13.
Setelah
10 menit, matikan DC powe supply bersamaan dengan dimatikannya timer.
14.
Catat
hasil percobaan selama 10 menit tersebut pada tabel yang sudah disediakan.
15.
Ulangi
langkah-langkan no 10 di atas, untuk arus 2 A dan 2,2 A.
16.
Hitung
nilai daya (W) dengan rumus:
W = V.I.t
17.
Hitung
nilai Q dengan rumus :
Q =
(mair Cair + mbej Cbej) (Tf
– Tc)
18.
Hitung
nilai J dengan rumus :
J
19.
Hitung
nilai %error W dengan rumus
20.
Hitung
nilai %error J dengan rumus
VI.
DATA
HASIL PERCOBAAN
A.
TABEL
1 DATA HASIL PENGUKURAN
V
sumber (V)
|
Arus
(A)
|
Waktu
(menit)
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
3,7
|
1,5
|
Temperatur
(֯C)
|
29
|
29
|
29
|
29
|
29
|
29,5
|
29,75
|
30
|
30,25
|
30,5
|
31
|
5,3
|
2
|
28
|
28
|
28.5
|
29
|
29.5
|
30
|
30,25
|
30,5
|
31
|
31,5
|
32
|
|
6,95
|
2,2
|
29
|
29,5
|
30
|
30.5
|
31
|
31.5
|
32
|
32.5
|
33
|
33,5
|
34
|
B.
TABEL
2 DATA HASIL PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN
Arus
(A)
|
Tegangan
teori (V)
|
Massa
Air (kg)
|
Waktu
(s)
|
Temp.
Mula (oC)
|
Temp.
Akhir (oC)
|
Joule
Konstanta teori (J/Kal)
|
Joule
Konstanta praktik (J/Kal)
|
|
1,5
|
5
|
0,16
|
600
|
29
|
31
|
14,047
|
9,27134
|
|
2
|
6
|
0,16
|
600
|
28
|
32
|
11,237
|
7,6792
|
|
2,2
|
6,5
|
0,16
|
600
|
29
|
34
|
10,7135
|
8,48842
|
PERHITUNGAN
1.
DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA DISINI
MENCARI PRESENTASE ERROR
1.
2.
3.
DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA DISINI
VII.
ANALISIS
DATA
Pada percobaan kali ini berjudul efek panas dari arus
listrik. Pada
percobaan kali ini menggunakan alat-alat diantaranya yakni Kalorimeter, DC
Power Supply, DC Amperemeter, DC Voltmeter, Termometer, Kabel Penghubung,
Timbangan Pegas, Timer, dan pengaduk tembaga. Kalorimeter digunakan untuk
mengukur besar kalori akibat adanya arus listrik. DC power supply digunakan
untuk mensuppy tegangan DC, DC amperemeter digunakan untuk mengukur besar arus ,
DC voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan, Termometer digunakan untuk
mengukur suhu, Kabel penghubung digunakan untuk menghubungkan antar komponen,
Timbangan pegas digunakan untuk menimbang massa air dan kalorimeter, Timer
digunakan untuk mentimer , dan pengaduk digunakan sebagai sarana untuk
menghubungkan arus listrik dengan kalorimeter.
Pertama siapkan alat dan bahan yang digunakan. Setelah itu, timbang kalorimeter dan didapatkan massa sebesar 215
gram. Setelah itu, mengisi kalorimeter dengan air hingga air menyentuh kawat
spiral. Lalu timbang kalorimeter yang telah diisi air dengan menggunakan timbangan
pegas tanpa tutup kalorimeter. Sehingga diperoleh data sebesar 460
gram. Setelah itu buat rangkaian seperti pada gambar. Pertama dari jala-jala
dihubungkan ke DC power supply. Dari terminal positif DC power supply
dihubungkan ke terminal positif DC voltmeter. Lalu dari terminal positif DC
voltmeter dihubungkan ke terminal positif DC ammeter. Terminal negatif DC
ammeter dihubungkan ke kalorimeter. Pada kalorimeter ditancapkan termometer
yang nantinya akan digunakan untuk mengukur suhu air dalam kalorimeter. Dari
kalorimeter dihubungkan ke terminal negatif DC voltmeter. Dari terminal negarif
DC voltmeter dihubungkan ke terminal negatif DC power supply. Setelah selesai
dirangkai, atur hingga DC power supply terbaca sebesar 1,5 Ampere. Setelah itu
baca juga tegangan pada DC voltmeter. Sehingga tegangan pada DC voltmeter sama
dengan tegangan sumber DC power supply yaitu sebesar 3,7 Volt. Setelah itu baca
suhu awal pada termometer, sehingga diperoleh data sebesar 29oC. Matikan DC
power supply. Siapkan stopwatch dan termometer mengamati perubahan suhu setiap
1 menit sekali. 10 menit pertama diperoleh suhu sebesar 31oC. Lalu
ubah-ubah DC power supply hingga pada DC ammeter arusnya terbaca 2 Ampere.
Tegangan pada DC voltmeter diperoleh sebesar 5,3 Volt. Air pada pergantian
kedua massanya harus sama dengan massa percobaan pertama suhu awal pada air
percobaan kedua sebesar 28oC dan suhu akhirnya sebesar 32oC. Kemudian pada percobaan ketiga DC power supply diubah sehingga arus
yang terbaca pada DC ammperemeter sebesar 2,2 Ampere. Baca juga tegangan pada
DC voltmeter sehingga diperoleh tegangan sebesar 6,95 Volt. Pada percobaan
ketiga ini suhu awal pada air sebesar 29oC dan suhu terakhir pada air sebesar 34oC. Kemudian
masukkan data pada tabel. Hitung massa air dengan menggunakan massa pada
kalorimeter yang diisi air dikurangi dengan massa pada kalorimeter yang tidak
diisi air.Sehingga memperoleh data diatas, hitung joule konstanta pada setiap
percobaan. Sebelum itu, hitung
besar kalor dengan menggunakan rumus :
Setelah itu, hitung juga joule/konstanta dalam teori dengan
menggunakan rumus :
Lalu hitung juga joule/konsatanta
dalam praktik dengan menggunkan rumus :
Ulangi perhitungan diatas
dengan menggunakan arus sebesar 2 A dan 2,2 A. Dari percobaan
diatas, tidak semua panas terserap oleh air dan kalorimeter, namun juga
terserap oleh kawat spiral. Dari data diatas, terdapat ketidakcocokan antara
joule konstanta teori dan joule konstanta praktik. Energi listrik dapat
dikonversikan menjadi termal (Hukum Joule) dengan perbandingan yang sama yaitu
menggunakan Asas Black.
VIII.
KESIMPULAN
a.
Suatu
kalorimeter adalah bejana penyimpanan yang terisolasi, yang dilengkapi dengan
pengaduk dan sebuah pengukur suhu ( termometer ).
b.
Pada
waktu dilakukan percobaan, bajana tersebut dikelilingi ruang kedap udara.
Bentuk lainnya adalah bejana yang terbuat dari plastik.
c.
Bila
menggunakan kalorimeter dengan bejana metal, bejana dalam akan menambah atau
mengurangi energi sebagaimana halnya dengan perubahan mengatur ruang. Ruang kedap
udara menahan rugi-rugi ke bejana bagian luar, sehingga memungkinkan percobaan
dilakukan dengan relatif cepat.
d.
Semakin
besar arus yang mengalir semakin tinggi pula suhu yang terukur oleh termometer.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
nuhun kang
BalasHapus