Ø SISTEM PERSAMAAN LINIEAR DUA VARIABEL
Pengertian
Persamaan linear adalah persamaan yang memiliki variabel (peubah) berpangkat satu. Persamaan linear yang memiliki dua variabel dinamakan Persamaan Linear Dua Variabel dan secara umum variabel-variabelnya dinyatakan dengan x dan y.
Bentuk persamaan linear dua variabel umumnya dinyatakan dengan ax + by = c, dimana a, b, dan c merupakan anggota himpunan bilangan real. Pada persaman ax + by = c, a dan b dinamakan koefisien, dan c dinamakankontanta.
Jika terdapat dua atau lebih persamaan linear dua variabel dan variabel-varibelnya saling terkait maka persamaan-persamaan tersebut akan membentuk suatu sistem persamaan yang dinamakan Sistem Persaman Linear dua Variabel (SPLDV).
Bentuk umumnya seperti berikut :
Persamaan linear adalah persamaan yang memiliki variabel (peubah) berpangkat satu. Persamaan linear yang memiliki dua variabel dinamakan Persamaan Linear Dua Variabel dan secara umum variabel-variabelnya dinyatakan dengan x dan y.
Bentuk persamaan linear dua variabel umumnya dinyatakan dengan ax + by = c, dimana a, b, dan c merupakan anggota himpunan bilangan real. Pada persaman ax + by = c, a dan b dinamakan koefisien, dan c dinamakankontanta.
Jika terdapat dua atau lebih persamaan linear dua variabel dan variabel-varibelnya saling terkait maka persamaan-persamaan tersebut akan membentuk suatu sistem persamaan yang dinamakan Sistem Persaman Linear dua Variabel (SPLDV).
Bentuk umumnya seperti berikut :
a1x + b1y = c1
a2x + b2y = c2
Dengana1, b1, a2, b2 adalah
koefisienserta x dan y adalah variabel.
Contoh :
x – y =4 … (i)
x + y =6 … (ii)
Persamaan (i) dan (ii) disebut sistem
persamaan linear dua variabel karena kedua persamaan tersebut memiliki satu
penyelesaian yaitu (5,1)
Penyelesaian Sistem persamaan Linear
Dua Variabel
Sistem persamaan linear dua variabel
dapat diselesaikan dengan :
a. Metode
substitusi
Bila menggunakan metode subtitusi kita
dapat menggantikan suatu variabel dengan variabel dari persamaan lain.
Contoh :
2x – y = 6 ……..(i)
x + y = 3 ……..(ii)
Contoh :
2x – y = 6 ……..(i)
x + y = 3 ……..(ii)
Langkah awal
Ubahlah salah satu persamaan dalam bentuk X = …. Atau y = ….
Dari persamaan (i), kita dapat memperoleh : 2x – 6 = y
Ubahlah salah satu persamaan dalam bentuk X = …. Atau y = ….
Dari persamaan (i), kita dapat memperoleh : 2x – 6 = y
Langkah kedua
Subtitusikan persamaan diatas ke perssamaan (ii) sehingga diperoleh :
x + (2x – 6) = 3
3x – 6 = 3
3x = 9
x = 3
Subtitusikan persamaan diatas ke perssamaan (ii) sehingga diperoleh :
x + (2x – 6) = 3
3x – 6 = 3
3x = 9
x = 3
Langkah Ketiga
Nilai x = 3 disubtansikan ke persamaan (i) atau ke persamaan (ii).
Misalkan x = 3 disubtansikan ke persamaan (i), diperoleh :
2.3 – y =6
6 – y = 6
y = 6-6
y = 0
Nilai x = 3 disubtansikan ke persamaan (i) atau ke persamaan (ii).
Misalkan x = 3 disubtansikan ke persamaan (i), diperoleh :
2.3 – y =6
6 – y = 6
y = 6-6
y = 0
b. Metode
eliminasi
Metode eliminasi dilakukan dengan cara
menghilangkan salah satu variabel. Contoh diatas dapat diselesaikan menggunakan
metode eliminasi berikut.
Contoh :
2x – y = 6 …. (i)
x + y = 3 …. (ii)
Langkah awal
mulailah dengan menghilangkan variabel x
2x – y = 6 | x 1 |2x – y = 6
x + y = 3 |x 2 | 2x + 2y = 6
mulailah dengan menghilangkan variabel x
2x – y = 6 | x 1 |2x – y = 6
x + y = 3 |x 2 | 2x + 2y = 6
-3 y = 0
y = 0
y = 0
Langkah Kedua
hilangkan variabel y
2 x – y = 6
x + y = 3
3x = 9
x = 3
jadi, penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 0, ditulis HP = {(3,0)}
hilangkan variabel y
2 x – y = 6
x + y = 3
3x = 9
x = 3
jadi, penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 0, ditulis HP = {(3,0)}
c. Metode
Grafik
Dengan metode grafik, kita harus
menggambar grafik dari kedua persamaan, kemudian titik potong kedua grafik
tersebut merupakan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel.
Contoh :
2x – y = 6
x + y = 3
Contoh :
2x – y = 6
x + y = 3
Langkah awal
gambarlah grafik persamaan 2x – y = 6.
kita harus menentukan terlebih dahulu titik potong grafik terhadap sumbu X dan sumbu Y.
1) titik potong terhadap sumbu X, maka y= 0
2x – y = 6
2x – 0 = 6
2x = 6
x = 3
gambarlah grafik persamaan 2x – y = 6.
kita harus menentukan terlebih dahulu titik potong grafik terhadap sumbu X dan sumbu Y.
1) titik potong terhadap sumbu X, maka y= 0
2x – y = 6
2x – 0 = 6
2x = 6
x = 3
2) titik potong terhadap sumbu Y,
maka x = 0.
x + y = 3
0 + y = 3
y = 3
titik potong terhadap Y adalah (0,3).
x + y = 3
0 + y = 3
y = 3
titik potong terhadap Y adalah (0,3).
d. Metode
campuran dari metode eliminasi dan substitusi
Cara menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel dapat dilakukan dengan metode campuran dari eliminasi dan
subtitusi.
Contoh :
2x – y = 3 ….. (i)
x + y = 3 ….. (ii)
Langkah awal : metode eliminasi
hilangkan variabel x
2x – y = 6 |x 1 |2x – y = 6
x + y = 3 |x 2 | 2x + 2y = 6
-3y = 0
y = 0
hilangkan variabel x
2x – y = 6 |x 1 |2x – y = 6
x + y = 3 |x 2 | 2x + 2y = 6
-3y = 0
y = 0
Langkah kedua : metode subtitusi
masukkan nilai y = 0 ke persamaan (i) atau ke persamaan ke (ii), misalkan nilai y = 0 dimasukkan ke persamaan (i).
2x – 0 = 6
2x = 6
x = 3
jadi, penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel diatas adlah x = 3 dan y = 0, dituliskan HP = {(3,0)}
masukkan nilai y = 0 ke persamaan (i) atau ke persamaan ke (ii), misalkan nilai y = 0 dimasukkan ke persamaan (i).
2x – 0 = 6
2x = 6
x = 3
jadi, penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel diatas adlah x = 3 dan y = 0, dituliskan HP = {(3,0)}
Jenis-jenis SPLDV
SPLDV terdiri dari dua jenis, yaitu:
SPLDV terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. SPLDV
Homogen, adalah SPLDV yang mempunyai nilai
ax
+ by =
0 atau a1x
+ b1y = 0
px
+ qy =
0 a2x
+ b2y = 0
2x
+ 5y = 0
3x
- 7y = 0
2. SPLDV
tidak Homogen, adalah SPLDV yang mempunyai nilai konstanta sama dengan nol.
ax
+
by 0 atau a1x
+ b1y c1
px
+
qy 0 a2x
+ b2y c2
2x
+ 5y 1
3x
- 7y 16
Sistem persamaan linear dua variabel, atau sering disingkat sebagai
SPLDV, seringkali digunakan untuk memecahkan permasalahan di sekitar kita.
Sebelum kita mempelajari SPLDV, sebaiknya kita kenal dulu persamaan linear dua
variabel. Perhatikan permasalahan berikut.
Anggita
akan berencana membeli pensil dan bolpoin di suatu toko alat tulis. Ia
berencana akan membeli total sebanyak 5 buah alat tulis. Berapa banyaknya
masing-masing pensil dan bolpoin yang mungkin dibeli oleh Anggita?
Untuk
mendaftar semua kemungkinannya, kita dapat menggunakan tabel seperti berikut.
Permasalahan
di atas dapat dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
dengan p dan b secara
berturut-turut merupakan banyaknya pensil dan bolpoin yang akan dibeli oleh
Anggita.
Karena
banyakanya pensil ditambah banyaknya bolpoin adalah 5 buah, maka banyaknya
pensil sama dengan 5 dikurangi banyaknya bolpoin dan demikian juga banyaknya
bolpoin sama dengan 5 dikurangi dengan banyaknya pensil. Atau dengan kata lain,
persamaan p +b =
5 dapat juga dituliskan menjadi bentuk persamaan berikut.
Berikut ini beberapa contoh bentuk
persamaan linear dua
variabel lannya.
Pembahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV)
Setelah
mengenal persamaan linear dua variabel, selanjutnya kita lanjutkanpembahasan kita ke SPLDV. Perhatikan permasalahan
berikut.
Pergi ke Kantin
Pada saat jam istirahat sekolah, Ana dan Andika bersama-sama pergi ke kantin sekolah. Ana membeli 3 buah pisang goreng dan 2 donat dengan harga seluruhnya Rp 3.500,00. Sedangkan Andika membeli 4 buah pisang goreng dan 2 donat dengan harga seluruhnya Rp 4.000,00. Berapakah harga masing-masing pisang goreng dan donat per buahnya?
Pada saat jam istirahat sekolah, Ana dan Andika bersama-sama pergi ke kantin sekolah. Ana membeli 3 buah pisang goreng dan 2 donat dengan harga seluruhnya Rp 3.500,00. Sedangkan Andika membeli 4 buah pisang goreng dan 2 donat dengan harga seluruhnya Rp 4.000,00. Berapakah harga masing-masing pisang goreng dan donat per buahnya?
Misalkan x dan y secara
berturut-turut merupakan harga satuan pisang goreng dan donat yang telah dibeli
di kantin sekolah tersebut. Karena Ana membeli 3 pisang goreng dan 2 donat
dengan harga seluruhnya Rp 3.500,00, maka kalimat tersebut dapat dimodelkan ke
dalam persamaan,
Sedangkan
Andika membeli 4 buah pisang goreng dan 2 donat dengan harga seluruhnya Rp
4.000,00, maka kalimat tersebut dapat dituliskan ke dalam persamaan,
Persamaan-persamaan
3x + 2x = 3.500 dan 4x + 2y = 4.000
merupakan persamaan-persamaan yang berhubungan, karena kedua persamaan tersebut
memiliki 2 variabel yang sama. Mudahnya, kedua persamaan tersebut dimodelkan
dari transaksi Ana dan Andika ketika mereka berdua membeli dua makanan yang
sama di kantin yang juga sama. Sehingga, transaksi yang dilakukan oleh Ana akan
sesuai dengan transaksi yang dilakukan oleh Andika. Artinya, transaksi mereka
berdua dipengaruhi oleh harga satuan pisang goreng dan donat pada kantin
tersebut. Sehingga, kedua persamaan 3x + 2x = 3.500 dan 4x + 2y = 4.000 disebut sebagai suatu sistem. Karena sistem tersebut
terdiri dari persamaan-persamaan linear dua variabel, maka sistem tersebut
disebut sistem persamaan linear dua variabel.
Sistem
persamaan linear dua variabel tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Selanjutnya,
dapatkah kita menentukan harga masing-masing pisang goreng dan donat yang telah
dibeli oleh Ana dan Andika? Perhatikan bahwa banyaknya donat yang mereka beli
adalah sama, yaitu 2 buah. Sedangkan banyaknya pisang goreng yang dibeli oleh
Ana lebih sedikit 1 buah daripada yang dibeli oleh Andika. Karena Andika
mengeluarkan uang Rp 4.000,00 untuk membeli semua makanan ringannya, sedangkan
Ana mengeluarkan Rp 500,00 lebih sedikit daripada Andika, maka dengan mudah
kita dapat menyimpulkan bahwa harga pisang gorengnya adalah Rp 500,00 tiap
buahnya.
Apabila
harga pisang goreng tiap buahnya adalah Rp 500,00, maka selanjutnya kita dapat
menentukan harga 1 buah donat dengan menggunakan transaksi Ana atau Andika.
Kali ini kita akan menggunakan transaksi Ana untuk menentukan harga 1 donat.
Sehingga
diperoleh harga satu donat adalah Rp 1.000,00. Apakah jawaban ini benar? Untuk
mengetahui kebenarannya, kita dapat mengujinya ke dalam permasalahan.
Ana
membeli 3 pisang goreng dan 2 donat, maka dia harus membayar 3 × 500 + 2 × 1.000 = 1.500 + 2.000 =
3.500. Untuk kasus Ana, harga pisang goreng dan donat memenuhi. Selanjutnya
kita uji juga ke dalam kasusnya Andika. Andika membeli 4 pisang goreng dan 2
donat, maka dia harus membayar 4 × 500 + 2 × 1.000 = 2.000 + 2.000 = 4.000.
Harga satuan pisang goreng dan donat yang telah kita cari ternyata memenuhi
kedua persamaan yang diberikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa x = 500 dan y = 1.000
merupakan selesaian dari SPLDV
tersebut.
Catatan Selesaian dari SPLDV merupakan nilai dua variabel yang
memenuhi kedua persamaan yang terdapat dalam SPLDV tersebut. Apabila nilai dua
variabel tersebut hanya memenuhi salah satu persamaan saja, atau bahkan tidak
memenuhi keduanya, maka nilai variabel-variabel tersebut bukanlah selesaian
dari SPLDV tersebut.
Sebagai ilustrasi, x = 1.000 dan y = 250
memenuhi persamaan 3x + 2y = 3.500. Akan tetapi nilai tersebut tidak
memenuhi persamaan kedua karena 4 × 1.000 + 2 × 250 = 4.500 ≠ 4.000.
Sehingga x = 1.000 dan y = 250 bukan
selesaian dari SPLDV yang terdiri dari persamaan-persamaan 3x + 2y = 3.500 dan 4x + 2y = 3.500.
Banyak sekali permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan perhitungannya dengan menggunakan
sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Biasanya permasalahan tersebut
disajikan dalam bentuk soal cerita.
Untuk memperoleh penyelesaiannya, ada
beberapa tahapan yang Anda harus dilakukan. Adapun langkah-langkah harus
dilakukan dalam menyelesaikan soal cerita sebagai berikut: 1). Mengubah
kalimat-kalimat pada soal cerita menjadi beberapa kalimat matematika (model
matematika), sehingga membentuk sistem persamaan linear dua variabel; 2).
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel; dan 3).
Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan pada soal
cerita.
Untuk contoh penerapan dalam bentuk
soal cerita silahkan simak beberapa contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 1
Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg apel
dan ia harus membayar Rp15.000,00, sedangkan Intan membeli 1 kg mangga dan 2 kg
apel dengan harga Rp18.000,00. Berapakah harga 5 kg mangga dan 3 kg apel?
Penyelesaian:
Kita misalkan harga 1 kg mangga = x
dan harga 1 kg apel = y, maka:
2x + y = 15000
x + 2y = 18000
Selanjutnya, selesaikan dengan
menggunakan salah satu metode penyelesaian, misalnya dengan metode cepat, maka:
=> y = (2 . 18000 – 15000.1)/(2.2 –
1.1)
=> y = (36000 – 15000)/(4 – 1)
=> y = 21000/3
=> y = 7000
Substitusi nilai y = 7000 ke persamaan
2x + y = 15000, maka:
=> 2x + y = 15000
=> 2x + 7000 = 15000
=> 2x = 8000
=> x = 4000
Dengan demikian, harga 1 kg mangga
adalah Rp4.000,00 dan harga 1 kg apel adalah Rp7.000,00.
Harga 5 kg mangga dan 3 kg apel
adalah:
= 5x + 3y
= 5.4000 + 3.7000
= 20000 + 21000
= 41000
Jadi, harga 5 kg mangga dan 3 kg apel
adalah Rp 41.000,00
Contoh Soal 2
Selisih umur seorang ayah dan anak
perempuannya adalah 26 tahun, sedangkan lima tahun yang lalu jumlah umur
keduanya 34 tahun. Hitunglah umur ayah dan anak perempuannya dua tahun yang
akan datang.
Penyelesaian:
Kita misalkan umur ayah = x dan umur
anak = y, maka:
x – y = 26
(x – 5) + (y – 5) = 34 => x + y =
44
Selanjutnya, selesaikan dengan
menggunakan salah satu metode penyelesaian, misalnya dengan metode cepat,
maka:
=> y = (1 . 44 – 26 . 1)/(1 . 1 – 1
. (– 1))
=> y = 18/2
=> y = 9
Substitusi nilai y = 9 ke persamaan x
– y = 26, maka:
=> x – y = 26
=> x – 9 = 26
=> x = 26 + 9
=> x = 35
Dengan demikian, umur ayah sekarang
adalah 35 tahun dan umur anak perempuan sekarang adalah 9
tahun. Jadi, umur ayah dan umur anak dua tahun yang akan datang
adalah 37 tahun dan 11 tahun
Contoh Soal 3
Asti dan Anton bekerja pada sebuah
perusahaan sepatu. Asti dapat membuat tiga pasang sepatu setiap jam dan Anton
dapat membuat empat pasang sepatu setiap jam. Jumlah jam bekerja Asti dan Anton
16 jam sehari, dengan banyak sepatu yang dapat dibuat 55 pasang. Jika banyaknya
jam bekerja keduanya tidak sama, tentukan lama bekerja Asti dan Anton.
Penyelesaian:
Kita misalkan lama kerja Asti = x dan
lama kerja Anton = y, maka:
x + y = 16
3x + 4y = 55
Selanjutnya, selesaikan dengan
menggunakan salah satu metode penyelesaian, misalnya dengan metode cepat,
maka:
=> y = (1 . 55 – 16 . 3)/(1 . 4 – 1
. 3)
=> y = (55 – 48)/(4 – 2)
=> y = 7
Substitusi nilai y = 7 ke persamaan x
+ y = 16, maka:
=> x + y = 16
=> x + 7 = 16
=> x = 16 – 7
=> x = 9
Dengan demikian, lama bekerja Asti
adalah 9 jam dan Anton adalah 7 jam.
Contoh Soal 4
Sebuah toko kelontong menjual dua
jenis beras sebanyak 50 kg. Harga 1 kg beras jenis I adalah Rp 6.000,00 dan
jenis II adalah Rp 6.200,00/kg. Jika harga beras seluruhnya Rp 306.000,00 maka
tentukan jumlah beras jenis I dan beras jenis II yang dijual.
Penyelesaian:
Kita misalkan jumlah beras jenis I = x
dan jumlah beras jenis I = y, maka:
x + y = 50
6000x + 6200y = 306000
Selanjutnya, selesaikan dengan
menggunakan salah satu metode penyelesaian, misalnya dengan metode cepat,
maka:
=> y = (1 . 306000 – 50 . 6000)/(1
. 6200 – 1 . 6000)
=> y = (306000 – 300000)/(6200 –
6000)
=> y = 6000/200
=> y = 30
Substitusi nilai y = 30 ke persamaan x
+ y = 50, maka:
=> x + y = 50
=> x + 30 = 50
=> x = 50 – 30
=> x = 20
Dengan demikian, jumlah beras jenis I
dan beras jenis II yang dijual adalah 20 kg dan 30 kg.
Contoh Soal 5
Jumlah panjang dan lebar suatu persegi
panjang adalah 32 cm, sedangkan luasnya 240 cm2. Tentukan (a) panjang dan
lebarnya, (b) kelilingnya, dan (c) panjang diagonal persegi panjang.
Penyelesaian:
Kita misalkan panjang = x dan lebar =
y, maka:
x + y = 32 => x = 32 – y
x . y = 240
=> x . y = 240
=> (32 – y) . y = 240
=> 32y – y2 = 240
=> y2 – 32y + 240 = 0
=> (y – 20)(y – 12) = 0
=> y1 = 20 dan y2 = 12
Substitusi nilai y = 20 ke persamaan x
+ y = 32, maka:
=> x + y = 32
=> x + 20 = 32
=> x = 32 – 20
=> x = 12 (tidak mungkin panjang
lebih kecil dari lebar persegi panjang)
Substitusi nilai y = 12 ke persamaan x
+ y = 32, maka:
=> x + y = 32
=> x + 12 = 32
=> x = 32 – 12
=> x = 20 (memenuhi)
(a) panjang dan lebarnya adalah 20 cm
dan 12 cm
(b) keliling persegi panjang
dirumuskan:
K = 2(p + l)
K = 2( x + y)
K = 2(20 cm + 12 cm)
K = 64 cm
Pd = √(x2 + y2)
Pd = √(202 + 122)
Pd = √(400 + 144)
Pd = √544
Pd = √(16 . 34)
Pd = 4√34 cm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar